Lansia merupakan seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih. Masalah kesehatan rongga mulut yang sering dialami lansia adalah kehilangan gigi yang dapat mempengaruhi proses mastikasi dan asupan nutrisi serta kehidupan sosial seseorang. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan kehilangan gigi dengan status gizi dan kualitas hidup lansia di Kecamatan Samarinda Ulu. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan crosssectional dengan teknik proportionate stratified random sampling. Responden
penelitian adalah lansia di wilayah Kecamatan Samarinda Ulu dengan jumlah sampel sebanyak 111 orang. Penelitian dilakukan dengan pemeriksaan intraoral
responden, pengukuran IMT dan pengisian kuisioner GOHAI. Data hasil penelitian dianalisis dengan independent sample t-test dan uji chi-square. Hasil penelitian
menunjukkan 65,8% lansia memiliki gigi tersisa lebih dari sama dengan 20 gigi. Lansia dengan status gizi normal sebanyak 49,5% dan kualitas hidup paling banyak
dalam kategori baik (79,3%). Hasil uji statistik hubungan kehilangan gigi dengan status gizi menunjukkan p = 0,312 (p>0,05) dan hubungan kehilangan gigi dengan
kualitas hidup menunjukkan hasil p = 0,578 (p>0,05). Makanan yang dikonsumsi, aktivitas fisik, dukungan keluarga dan anggapan kehilangan gigi bagian dari proses
menua mempengaruhi hubungan antar variabel. Kesimpulan penelitian tidak terdapat hubungan antara kehilangan gigi dengan status gizi dan kualitas hidup
lansia di Kecamatan Samarinda Ulu.