Penelitian ini memfokuskan pada kajian sosiologi sastra dengan menemukan apa saja totem yang terdapat pada kitab Bughyatul Muhibbin, selanjutnya teori filologi akan menjadi teori bantu untuk dapat melakukan
transliterasi terhadap kitab Bughyatul Muhibbin agar mudah dibaca dan dipahami. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengalihaksarakan isi teks dalam kitab Bughyatul Muhibbin, serta mendeskripsikan totem dalam kitab Bughyatul Muhibbin menurut perspektif sosiologi sastra Emile Durkheim.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data penelitian ini berupa kata, frasa, dan kalimat berbentuk narasi ataupun teks dialog. Sumber data penelitian ini adalah kitab Bughyatul Muhibbin karya Tim Penulis Az Zahra cetakan tahun 2006 masehi atau 1427 hijriah dengan jumlah 36 halaman. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik baca dan catat.
Hasil penelitian dari kitab Bughyatul Muhibbin yang telah ditransliterasi terdapat totem berupa; tokoh agama, kitab suci, ayat-ayat kitab suci, tempat yang dianggap suci, serta ritual keagamaan. Agama memiliki ritual-ritual sakral di dalamnya. Sesuatu yang sakral menghasilkan suatu sikap takzim, khidmat, dan kewajiban. Ritual sakral menjadi representasi sosial karena ritual tersebut memerlukan sebuah tempat agar tidak menghilang dan kehilangan jati dirinya. Akhirnya ritual menghubungkan para individu dengan sosial. Dalam penelitian ini, K.H. Muhammad Zaini merupakan tokoh agama yang menjadi bentuk utama totem pada kitab Bughyatul Muhibbin dan juga dapat disimpulkan bahwa K.H. Muhammad Zaini merupakan penggerak arus sosial dalam ruang lingkup yang luas, karena K.H. Muhammad Zaini adalah seorang tokoh agama besar, karismatik, dan termasyhur di Kalimantan. Bahkan kebesaran nama K.H. Muhammad Zaini dijelaskan pada kitab Bughyatul Muhibbin diakui masyarakat di dalam maupun di luar negeri.