FARAHDINA AIDA RIZQI. Analisis Intensitas Warna, Total Padatan Terlarut, Total Flavonoid, dan Sensoris pada Minuman Herbal Batik Raja. 2023. (Dibawah bimbingan Bernatal Saragih).
Minuman herbal merupakan minuman yang berasal dari bahan-bahan alami yang dapat mencegah maupun mengobati penyakit tertentu. Pemanfaatan potensi bajakah dan bawang tiwai dalam minuman herbal merupakan salah satu alternatif untuk menghasilkan produk pangan khas Kalimantan. Dalam penelitian ini dipilih kombinasi bajakah dan bawang tiwai sebagai bahan kombinasi dalam pembuatan minuman herbal Batik Raja, bahan tambahan lainnya yaitu kayu manis, serai, jahe, dan gula merah. Adapun nama produk “Batik Raja” berasal dari akronim bahanbahan yang digunakan pada minuman herbal ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kombinasi bajakah tampala dan bawang tiwai terhadap intensitas warna, total padatan terlarut, total flavonoid, dan sifat sensoris minuman herbal Batik Raja.
Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) nonfaktorial dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam. Hasil sidik ragam yang menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5% dilakukan analisis lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi bajakah dan bawang tiwai berpengaruh terhadap intensitas warna, total padatan terlarut, total flavonoid, dan sensoris minuman herbal Batik Raja. Kombinasi bajakah dan bawang tiwai terbaik pada sifat sensoris adalah bajakah : bawang tiwai (50:10), dengan nilai hedonik warna 3,85 (agak suka), aroma 3,85 (agak suka), dan rasa 3,59 (agak suka). Sedangkan nilai mutu hedonik warna 4,60 (oranye pekat), aroma 4,34 (beraroma bajakah), dan rasa 4,06 (tidak berasa sepat)