Gangguan fungsi paru adalah ketika paru tidak mampu melakukan pengembangan (elastisitas) atau ketika gangguan nafas secara struktural (anatomis) maupun fungsional yang menyebabkan aliran udara saat respirasi menjadi melambat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran fungsi paru berdasarkan usia, unit kerja, kebiasaan merokok, penggunaan APD, dan masa kerja pada pekerja di PT Pertamina EP Asset 5 Bunyu Field. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif. Data penelitian diperoleh dari data primer menggunakan kuisioner dan data sekunder menggunakan data rekam medik pekerja. Sampel diambil dengan metode total sampling pada pekerja dan sebanyak 33 sampel memenuhi kriteria. Hasil penelitian menunjukkan 15,2% responden mengalami gangguan fungsi paru pada tahun 2019. Pada kelompok usia ≥ 40 tahun sebanyak 12,15% mengalami gangguan. Pada unit kerja Production Operation (PO) dan unit kerja Well Intervention (WLI) sebanyak 7,1% mengalami gangguan fungsi paru, juga pada unit kerja Reliability, Avaibility, and Maintainbility (RAM) sebanyak 3,0% mengalami gangguan fungsi paru. Pada pekerja dengan kebiasaan merokok sebanyak 9,1% mengalami gangguan fungsi paru. Pekerja dengan frekuensi penggunaan APD sering dan jarang sebanyak 6,1% mengalami gangguan. Pekerja dengan masa kerja ≥ 10 tahun sebanyak 9,1% mengalami gangguan fungsi paru. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pekerja kebanyakan masih mempunyai fungsi paru normal. Pekerja yang mengalami gangguan fungsi paru berasal dari kelompok usia ≥ 40 tahun, dari unit kerja PO dan WLI, dengan kebiasaan merokok, juga kebiasaan yang sering dan jarang menggunakan APD saat bekerja, dan dengan masa kerja ≥ 10 tahun.