Gaya bahasa sarkasme memiliki peran penting dalam karya sastra. Gaya bahasa sarkasme digunakan untuk mengekspresikan dan menyampaikan maksud melalui kata dan kalimat yang kasar dengan tujuan menyinggung dan menyakiti lawan bicara. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk gaya bahasa sarkasme yang ada dalam novel My Stupid Boss karya Chaos@work dan fungsi yang ada dalam novel My Stupid Boss karya Chaos@work. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data pada penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat dialog dalam novel My Stupid Boss karya Chaos@work. Adapun sumber data penelitian, yaitu novel My Stupid Boss karya Chaos@work.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan teknik baca dan teknik catat. Teknik analisis data menggunakan metode padan dan metode agih.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk dan fungsi gaya bahasa sarkasme dalam novel My Stupid Boss karya Chaos@work yang ditemukan, yaitu sarkasme sifat, tindakan, hasil dari tindakan, imbauan, dan sebutan. Bentuk sarkasme dominan yang ditemukan dalam novel My Stupid Boss, yaitu sarkasme sebutan yang merupakan sarkasme yang ditujukan untuk menyebut atau memanggil seseorang dengan kata kasar. Sebutan-sebutan kasar yang dimaksudkan pengarang merupakan penguat cerita dan menonjolkan sarkasme sebagai landasan utama dari cerita. Fungsi sarkasme yang ditemukan dalam novel My Stupid Boss karya Chaos@work, yaitu fungsi penolakan, informasi, larangan, penegasan, pendapat, perintah, pertanyaan, pernyataan persamaan, dan sapaan. Fungsi sarkasme yang dominan digunakan dalam novel My Stupid Boss karya Chaos@work, yaitu fungsi penegasan. Penegasan kata dan kalimat yang dimaksudkan pengarang sebagai penjelas cerita yang disuguhkan dengan gaya bahasa sarkasme sehingga mempertegas setiap maksud tuturan antar tokoh di dalam novel. Dominasi penggunaan sarkasme yang digunakan pengarang untuk tokoh
Kerani kepada Boss sangat berpengaruh terhadap novel My Stupid Boss, sehingga memberi dan mempertegas kesan setiap cerita. Temuan diluar rumusan masalah yaitu pengarang memberi kesan humor kepada pembaca yang dikemas dalam kata dan kalimat kasar yang diubah menjadi lelucon sehingga pembaca merasa terhibur.