Area PPKH blok Banko Tengah PT Bukit Asam Tbk sering kali terjadi kejadian kebakaran hutan dan lahan, terutama pada musim kemarau. Bentuk mitigasi dan tindakan awal diperlukan sebagai bentuk awal pencegahan. Sistem informasi geografis dapat digunakan dalam mendukung hal tersebut dengan pembuatan peta kerawanan kebakaran. Metode yang digunakan dalam pembuatan peta kerawanan kebakaran yaitu dengan metode overlay dari variabel-variabel faktor penyebab kebakaran. Variabel kebakaran hutan dan lahan dibagi menjadi faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam terdiri dari tutupan lahan, kemiringan kereng, indeks vegetasi, indeks kelembaban dan suhu permukaan. Faktor manusia terdiri dari jarak dari aksesibilitas dan pusat aktivitas manusia. Pembobotan dilakukan pada dua faktor tersebut dan dilakukan dengan menggunakan lima kasus berbeda lalu diuji. Nilai dari hasil pembobotan kemudian ditumpang susun dan kerawanan kebakaran hutan dan lahan dikelompokkan menjadi tiga kelas yaitu rendah, sedang dan tinggi. Formula yang lebih akurat merupakan formula 5 yang memberikan nilai bobot 0,9 pada faktor alam dan 0,1 pada faktor manusia. Evaluasi peta kerawanan berdasarkan formula tersebut menunjukkan kelas tingkat kerawanan kebakaran rendah sebesar 6,41%, tingkat kerawanan sedang sebesar 50,48% dan tingkat kerawanan tinggi sebesar 43,11%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa faktor alam (ketersediaan bahan bakar) memiliki peranan penting dalam terjadinya kebakaran di area PPKH blok Banko Tengah. Curah hujan bulanan memiliki pengaruh terhadap kejadian kebakaran hutan dan lahan di area PPKH blok Banko Tengah PT Bukit Asam Tbk.