Kecemasan merupakan gangguan mental tertinggi di dunia pada tahun 2019. Di Indonesia, kecemasan mengalami peningkatan sebesar 9,8% pada tahun
2018. Kecemasan pra-operasi sering ditemui pada pasien kanker payudara, antara lain diinduksi oleh terapi primer berupa pembedahan. Kecemasan pra-operasi dapat menyebabkan penundaan dan pembatalan operasi. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa faktor usia dan pendidikan adalah dua faktor yang pengaruhnya terhadap kecemasan menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia dan tingkat pendidikan dengan tingkat kecemasan pra-operasi pada pasien kanker payudaran di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling dan melibatkan 30 pasien yang memenuhi kriteria penelitian. Tingkat Kecemasan pasien diukur dengan kuesioner Beck Anxiety Inventory (BAI) dan uji bivariat data dianalisis dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden termasuk kategori usia dewasa (53,3%), mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan dasar dan menengah (masing-masing 40%), hubungan usia dengan tingkat kecemasan pra-operasi pada pasien kanker payudara di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda tidak bermakna (p-value = 0,153), dan hubungan tingkat pendidikan dengan tingkat kecemasan pra-operasi pasien pada kanker payudara di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda bermakna (p-value = 0,004). Kecemasan pra-operasi pada pasien kanker payudara di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda berhubungan dengan tingkat pendidikan pasien tetapi tidak berhubungan dengan usia pasien.