Acne vulgaris merupakan peradangan kronis folikel pilosebasea dengan kausa multifaktorial yang dapat berupa komedo, papula, pustula, nodulus, dan kista. Faktor-faktor yang berperan dalam pembentukan dan perparahan acne vulgaris antara lain genetik, ras, hormonal, stres, iklim, suhu, kelembapan, kosmetik, obat-obatan, dan pola makan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan konsumsi makanan tinggi indeks glikemik dengan derajat keparahan acne vulgaris pada siswa SMA Negeri 10 Samarinda. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan pendekatan studi potong lintang. Data primer diambil dari siswa SMA Negeri 10 Samarinda yang memiliki acne vulgaris derajat ringan, sedang, dan berat dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penentuan derajat keparahan acne vulgaris dinilai oleh dokter spesialis kulit dan kelamin. Sebanyak 99 responden diambil data konsumsi makanan tinggi indeks glikemiknya dengan menggunakan tabel konsumsi harian selama 30 hari dan Food Frequency Questionnaire (FFQ). Hasil didapatkan mayoritas responen memiliki kekerapan tinggi dalam konsumsi makanan tinggi indeks glikemik (55.6%) dan derajat keparahan acne vulgaris ringan (55.6%). Analisis statistik dengan menggunakan uji Chi-Square memperoleh hasil p=0.300 (p>0.05). Dapat disimpulkan, tidak ada hubungan yang signifikan antara konsumsi makanan tinggi indeks glikemik dengan derajat keparahan acne vulgaris pada siswa SMA Negeri 10 Samarinda.