Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui metode resitasi dengan pendekatan saintifik pada siswa
kelas XI SMA Negeri 9 Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 9 Samarinda sebanyak 29 siswa dan objek penelitian adalah metode resitasi dengan pendekatan saintifik. Data diperoleh dari dokumentasi, yaitu nilai dasar, hasil LKPD, kuis, tes akhir siklus, dan hasil observasi. Penelitian ini dilakukan sebanyak tiga siklus, setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru, sedangkan guru matematika kelas XI MIPA 3 dan rekan peneliti bertindak sebagai observer. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif berupa nilai rata-rata hasil belajar siswa dan persentase peningkatan hasil belajar siswa.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada setiap siklus. Pada siklus I terjadi peningkatan dari nilai dasar berupa nilai ulangan harian siswa yaitu sebesar 58,06 menjadi 70,43 atau meningkat sebesar 21,30%. Pada siklus II terjadi peningkatan dari nilai rata-rata pada siklus I sebesar 70,43 menjadi 78,16 atau meningkat sebesar 10,98%. Pada siklus III terjadi peningkatan dari nilai rata-rata siklus II sebesar 78,16 menjadi 84,87 atau meningkat sebesar 8,60%. Persentase ketuntasan juga mengalami peningkatan setelah pembelajaran menggunakan metode resitasi dengan pendekatan saintifik. Siswa yang mencapai nilai KKM sebesar 75 yaitu pada siklus I persentase ketuntasan siswa sebesar 44,83% atau sebanyak 13 siswa dari 29 siswa. Pada siklus II meningkat menjadi 68,97% atau sebanyak 20 siswa dari 29 siswa, dan pada siklus III meningkat menjadi 86,21% atau sebanyak 25 siswa dari 29 siswa. Hasil observasi terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa juga mengalami peningkatan. Pada siklus I aktivitas guru dikategorikan baik, sedangkan aktivitas siswa dikategorikan kurang. Pada siklus II, aktivitas guru dikategorikan sangat baik dan aktivitas siswa dikategorikan cukup. Pada siklus III, aktivitas guru dikategorikan sangat baik dan aktivitas siswa dikategorikan baik.