Tantangan dalam meningkatkan aktivitas fisik sebagai perilaku promotif kesehatan masyarakat masih dihadapi sampai saat ini. Adanya peralihan gaya hidup masyarakat selama pandemi Covid-19 juga mengakibatkan penurunan aktivitas fisik khususnya pada kelompok anak dan peningkatan kebiasaan hidup sedenter (kurang gerak).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas penayangan video mengenai aktivitas fisik remaja secara online dan offline terhadap tingkat aktivitas fisik antara siswa SMPN 39 Samarinda dan SMPN 17 Samarinda. Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental, yakni Two Group Pre-test Post-test. Teknik sampling yang digunakan adalah non-probability sampling dan purposive sampling. Sampel merupakan siswa kelas 8 pada SMPN 39 Samarinda yang berjumlah 19 siswa, dan SMPN 17 Samarinda yang berjumlah 33 siswa. Kedua kelompok diberikan intervensi berbeda, yaitu penayangan video secara online dan offline. Pengumpulan data dilakukan dengan pre-test, post-test setelah satu minggu diberikan intervensi dan delayed post-test setelah 2 minggu diberikan intervensi. Pengukuran dilakukan dengan International Physical Activity Quesionnaire (IPAQ) dan diuji menggunakan uji repeated measure anova dan uji friedman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas fisik antara siswa SMPN 39 Samarinda (p < 0,05) dan SMPN 17 Samarinda (p < 0,05) setelah diberikan intervensi penayangan video mengenai aktivitas fisik remaja secara online dan offline. Namun, terdapat perbedaan tingkat aktivitas fisik pada minggu kedua setelah intervensi antara penayangan video secara online dan offline (p < 0,05).
Kesimpulan penelitian ini adalah penayangan video secara offline efektif dalam meningkatkan aktivitas fisik siswa. Dengan ini, pihak sekolah diharapkan dapat melakukan pembelajaran PJOK dengan inovasi penggunaan media video secara offline agar dapat meningkatkan aktivitas fisik siswa.
Kata Kunci : Aktivitas Fisik, Media Audiovisual, Remaja