Jerawat merupakan masalah umum yang terjadi pada populasi manusia di dunia yang disebabkan oleh bakteri penyebab jerawat seperti Propionibacterium acne. Pemanfaatan limbah dari bahan alam seperti daun kelapa sawit yang memiliki kandungan senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri sehingga dapat mengatasi masalah jerawat yang terjadi kebanyakan remaja di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut terhadap rendemen, kandungan metabolit sekunder dan aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acne dari ekstrak n-butanol, etil asetat dan n-heksana daun kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan menggunakan metode difusi sumuran dan difusi cakram. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak n-butanol memiliki nilai rendemen tertinggi sebesar 7,5% dibandingkan nilai rendemen ekstrak etil asetat dan n-heksana sebesar 4,29% dan 2,11%. Ekstrak n-butanol mengandung tiga senyawa metabolit sekunder berupa senyawa flavonoid, fenol dan steroid sedangkan ekstrak etil asetat dan n-heksana hanya mengandung senyawa steroid. Hasil pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran menunjukkan ekstrak etil asetat dan ekstrak n-heksana memiliki daya hambat sebesar 7,46±1,4006 (kategori sedang) dan 4,99±0,0473 (kategori lemah) terhadap Propionibacterium acne pada konsentrasi uji 20%. Sedangkan hasil pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram menunjukkan ketiga ekstrak tidak memiliki daya hambat terhadap Propionibacterium acne pada konsentrasi uji 30%, 40% dan 50%.