Bimbingan konseling di SMP Negeri 23 Balikpapan berpedoman pada data tata tertib yang berisi nama-nama pelanggaran beserta nilai bobotnya, selama ini pencatatan laporan pelanggaran siswa masih dilakukan secara manual oleh guru bimbingan konseling (BK), tentu guru BK akan kesulitan dalam pemberian sanksi kepada siswa karena akan merekap kembali semua data pelanggaran yang telah dilakukan siswa untuk didapatkan nilai akhirnya. Solusi yang dapat diberikan ialah menciptakan sebuah sistem dimana proses pelaporan siswa, pengelolaan data pelanggaran, dan pemberian sanksi dilakukan secara terkomputerisasi dengan menerapkan metode Multifactor Evaluation Process (MFEP) sebagai perhitungannya. MFEP merupakan metode sistem pendukung keputusan dimana dalam menentukan nilai total hasil evaluasi atau nilai akhirnya penilaian dilakukan secara subjektif dan intuitif terhadap faktor yang dianggap paling penting. Data alternatif yang digunakan merupakan data siswa pelanggar dengan masing-masing pelanggarannya yang berjumlah 5 siswa, sedangkan data faktor terdiri dari kelakuan dan budi pekerti, kerajinan dan kerapian. Hasil perhitungan menggunakan metode MFEP dari 5 siswa pelanggar didapatkan nilai total hasil evaluasi dimana secara berurutan kode alternatif atau siswa pelanggar yaitu, A1 (71), A2 (41), A3 (42), A4 (34,05) dan A5 (77,25), berdasarkan nilai akhir tersebut jika dicocokan dengan bobot pada data sanksi maka kode alternatif A1, A2, A3, A4 masuk kedalam kategori sanksi pelanggaran sedang atau menengah sedangkan kode alternatif A5 masuk kedalam kategori sanksi pelanggaran berat. Melalui hasil pengujian sistem disimpulkan perhitungan metode MFEP secara manual dan secara sistem memiliki hasil yang sama, maka sistem dapat digunakan untuk merekomendasikan sanksi pelanggaran siswa di sekolah.