Singkong merupakan makanan yang sudah lama dikenal masyarakat. Singkong gajah juga dapat menjadi sumber karbohidrat yang berfungsi sebagai penyediaan energi bagi tubuh. Singkong banyak mengandung serat yang berfungsi untuk membantu memperlancar proses pencernaan dalam tubuh. Akan tetapi singkong gajah tidak bertahan lama setelah dipanen sehingga biasanya langsung diolah menjadi produk pangan salah satunya keripik singkong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode pengolahan terhadap sifat organoleptik dan kandungan proksimat keripik singkong gajah yang menghasilkan perlakuan terbaik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 5 perlakuan. Masing-masing perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 15 sampel. Parameter yang diuji pada keripik singkong gajah ini adalah sifat organoleptik dan kandungan proksimat. Pengujian organoleptik meliputi uji hedonik dan mutu hedonik terhadap warna, rasa, dan tekstur dan uji kandungan proksimat meliputi kadar abu, air, lemak, protein, dan karbohidrat. Data yang diperoleh dari hasil uji kimia dianalisis dengan ANOVA. Jika terdapat perbedaan yang nyata pada taraf 5%, maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan keripik singkong berpengaruh nyata terhadap perlakuan kontrol, pengukusan pendinginan dalam freezer, perebusan, perebusan pendinginan dalam freezer. Pengolahan terbaik pada pembuatan keripik singkong yaitu perlakuan pengolahan perebusan, berdasarkan hasil hedonik dan mutu hedonik tekstur. Pengolahan perebusan keripik singkong yang paling banyak disukai oleh panelis karena teksturnya yang renyah sesuai dengan parameter utama keripik. Serta uji kandungan proksimat diperoleh kadar air 1,42%, kadar abu 0,96%, kadar lemak 34,75%, kadar protein 0,43%, dan kadar karbohirat 62,16%.