Diabetes Melitus (DM) ialah penyakit menahun yang ditandai dengan kadar glukosa darah (gula darah) melebihi normal yaitu kadar gula darah sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dl, dan kadar gula darah puasa di atas atau sama dengan 126 mg/dl. Penderita diabetes melitus memerlukan pengobatan seumur hidup, sedangkan obat antidiabetes yang dikonsumsi dapat menimbulkan efek samping dalam penggunaan jangka panjang. Oleh karena itu, diperlukan alternatif terapi dengan menggunakan tanaman obat tradisional. Salah satu obat tradisional yang digunakan adalah genus Allium yang merupakan genus dari bermacam-macam jenis dari tanaman bawang-bawangan yang meliputi A. sativum, A. ascanolicum, A. cepa, dan A. schoenoprasum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui metabolit sekunder dari genus Allium berdasarkan penelusuran secara literatur dan mengetahui aktivitas antidiabetes secara in vivo dan in vitro berdasarkan penelusuran secara literatur. Hasil dari penelitian berdasarkan literature yang di kaji didapatkan kandungan metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin, triterpenoid, dan tanin serta didapatkan hasil aktivitas antidiabetes secara in vitro dan in vivo dari berbagai metode uji, jenis ekstraksi, pelarut yang digunakan, serta hasil aktivitas yang didapatkan bahwa aktivitas antidiabetes secara in vitro dan in vivo mampu menurunkan kadar glukosa darah secara signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dari penelusuran literatur
metabolit sekunder dari tanaman genus Allium dan aktivitas antidiabetes dari tanaman genus Allium secara in vitro dan in vivo memiliki metabolit sekunder yang beragam dan memiliki mekanisme dan dosis yang beragam dalam menurunkan kadar glukosa darah.