Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh kompetensi penyidik terhadap kecukupan alat bukti, untuk menguji pengaruh audit investigasi terhadap kecukupan alat bukti, untuk menguji pengaruh pengawasan penyidik terhadap hubungan kompetensi penyidik dengan kecukupan alat bukti dan untuk menguji pengaruh pengawasan penyidik terhadap hubungan audit investigasi dengan kecukupan alat bukti. Jenis data penelitian ini kuantitatif. Populasi adalah Penyidik Kepolisian Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Kaltim yang berjumlah 66 orang, yang mana sampel diambil secara sensus sehingga jumlahnya sama dengan populasi. Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan metode analisis data PLS (Partial Least Square) dengan menggunakan software WarpPLS 8.0.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi penyidik berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kecukupan alat bukti pada Penyidik Kepolisian Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Kaltim (p value 0,154 > 0,05). Audit investigasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kecukupan alat bukti pada Penyidik Kepolisian Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Kaltim (p value 0,001 < 0,05). Pengawasan penyidik berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap hubungan kompetensi penyidik dengan kecukupan alat bukti pada Penyidik Kepolisian Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Kaltim (p value 0,207 > 0,05). Pengawasan penyidik berpengaruh positif dan signifikan terhadap hubungan audit investigasi dengan kecukupan alat bukti pada Penyidik Kepolisian Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Kaltim (p value 0,001 < 0,05)