Adapun yang menjadi masalah utama penelitian adalah melihat kondisi dari kelompok tani Di Kelurahan Lempake Kota Samarinda yang tetap eksistensi diperkotaan yang jarang sekali hal ini ada serta terus berkembang dalam kondisi apapun terus berjalan menjadi salah satu pemasokan bidang pertanian sayur mayur yang salah satu usaha meningkatkan ekonomi pendapatan daerah.Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan Penguatan Pengembangan Kelompok Tani Di Kelurahan Lempake Kota Samarinda.Keunggulan Pengembangan Kelompok Tani dalam meningkatkan sebuah kesejahteraan masyarakat berfokus pada awal pembentukan kelompok tani dimana
menyoroti masyarakat yang ikut berpartisipasi dan kualitas dalam pelaksanaan Pengembangan Kelompok Tani. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini metode penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia ,suatu objek ,suatu situasi kondisi ,suatu sistem pemikiran ,ataupun suatu kelas peristiwa pada massa sekarang.Sumber data dalam penelitian ini yang digunakan data primer dan sekunder ,data primer yang langsung diperoleh dari informan anggota kelompok tani atau intansi pegawai Kelurahan Lempake sedangkan data sekunder ialah diperoleh dari beberap sejumlah kepustakaan berbentuk jurnal /data yang relavan dengan skripsi namun sifatnya hanya pendukung. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik Purvosive Sampling dan accidental sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dekskriptif kualitatif yang bertujuan untuk memberikan dekskripsi pada masing masing variable yang di teliti. Analisi data model interaktif dari B. Milles dan A. Huberman, yang diawali dengan reduksi data, penyajian data, kondensasi data, dan
penarikan kesimpulan/verifikasi.vi Hasil Penelitian Menunjukan bahwa Penguatan Pengembangan Kelompok Tani Di Kelurahan Lempake Kota Samarinda dengan melihat proses seleksi lokasi, sosialisasi masyarakat , proses penguatan pengembangan kesejahteraan masyarakat dapat dilakukan dengan baik ,dibuktikan dengan pada tahap seleksi lokasi/wilayah pemerintah Kelurahan Lempake, UPT Dinas Pertanian ppl Kelurahan Lempake dan masyarakat Kelurahan
Lempake berperan aktif bekerjasama dalam hal pemilihan lokasi yang tepat guna lahan ataupun ladang yang akan digunakan masyarakat dalam bercocok tanam hal ,adapun hal ini telah diamati oleh peneliti sendiri selama penelitian bedasarkan prespektif yaitu bahwa sudah terlaksana dengan baik dimana seleksi lokasi /wilayah yang ada memperhatikan masyarakatnya baik dari lokasi serta dukungan/partisipasi masyarakat.Setelah itu Pemerintahan Kelurahan Lempake aktif memberikan sosialisasi ke masyarakat baik berupa formal dan non formal guna lebih menyakinkan masyarakat dengan peninjauan langsung serta proses saling berkodinasi dan sosialiasi dari masyarakat atau pemerintah setempat,yang dimana prosesnya peneliti melihat dengan sudut pandangnya sosialiasi masyarakat sendiri yang dilakukan pemerintah sudah baik dibuktikan dengannon formal itu sendiri seperti peninjauan ke ladang /lahan masyrakat sedangkan formal itu ketika menghadiri sebuah pameran/hasil panen. Setelah proses sosialisasi masyarakat selesai ,maka inilah saatnya proses penguatan pengembangan kesejahteraan masyarakat,dimana
yang diiringi oleh partisipasi dari masyarakat yang antusias dalam mencapai kesejahteraan masyarakat hingga berhasilnya panen dan hasil koperasi yang dapat dipertanggungjawabkan yang tak luput dari pantauan pemerintah setempat, tidak luput dari pandangan peneliti melihat sudah baik dimana adanya keharmonisan antara sesama kelompok tani di Kelurahan Lempake yang hal ini menjadikan salah satu proses atau factor
keberhasilan penguatan pengembangan kesejahteraan masyarakat