Minyak atsiri (essential oils) disebut juga etherial oils, atau volatile oils adalah komoditi ekstrak alami dari jenis tumbuhan yang berasal dari daun, bunga, kayu, biji-bijian bahkan putik bunga. Kegunaan minyak atsiri adalah dalam bidang kesehatan sebagai bahan antiseptik internal atau eksternal, sebagai bahan analgesik, hemolitik, sebagai sedatif, stimulan untuk obat sakit perut. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendapatkan telaah kelebihan dan kekurangan dari berbagai metode ekstraksi minyak atsiri secara penelusuran literatur, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dari berbagai minyak atsiri secara penelusuran literatur, dan mendapatkan telaah aktivitas minyak atsiri sebagai antivirus secara penelusuran literatur. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian literatur. Penelusuran literatur berdasarkan dari jurnal internasional dari tahun 2010-2020 dianalisis secara deskriptif dengan mengolah data hingga mendapatkan kesimpulan. Hasil yang didapatkan dari 28 literatur metode-metode yang digunakan memiliki kelebihan dan kekurangan didapatkan metode Hydrodistillation (Destilasi Air) sebesar 54%, metode Steam Distillation (Destilasi Uap) sebesar 18%, metode Conventional Soxhlet Extraction (CSE) sebesar 7%, metode Microwave Assisted Extraction (MAE) sebesar 14%, dan metode Solvent Free Microwave Extraction (SFME) sebesar 7%. Dari 25 literatur kualitas minyak atsiri memiliki beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas minyak atsiri didapatkan penggunaan pupuk, suhu pengeringan sampel, waktu panen, metode destilasi, dan waktu destilasi. Dari 16 literatur minyak atsiri yang memiliki aktivitas antivirus didapatkan tanaman yang memiliki aktivitas antivirus HSV-1 sebesar 59%, DENV sebesar 14%, H9N2 sebesar 9%, H5N1 sebesar 9%, dan H1N1 sebesar 9%.