Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya praktek kefarmsian oleh apoteker. Pelayanan kesehatan di bidang farmasi, awalnya hanya berorientasi pada pengolahan obat sebagai komoditi. Namun sekarang,paradigma tersebut telah berkembang, dimana pelayanan kesehatan di bidang
farmasi tidak hanya mengelola dan mengadakan obat-obatan, namun juga harus memperhatikan kualitas hidup pasien, sehinga pelayanan kesehatan di bidang farmasi dikembangkan menjadi pelayanan yang berorientasi pada pasien. Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan profil pelayanan kefarmasian klinik di bebrapa apotek kota bontang, dan untuk menggetahui persentase pelayanan kefarmasian klinik oleh apoteker yang telah ditetapkan sesuai standar beberapa apotek di kota bontang. Penelitian ini dilakukan deangan menggunakan wawancara yang dilakukan langsung pada apoteker dan tenaga teknis kefarmasian untuk mengetahui penerapan standar pelayanan kefarmasian klinik. Data-data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil persentase pelayanan kefarmasi klinik oleh apoteker yang telah diterapkan sesuai standar pelayanan kefarmasian klinik dari 5 apotek yang berada di kota bontang yaitu, pelayanan Pengkajian Admintrasi Resep 46,7% katagori kurang, pelayanan Pengkajian Kesesuain Resep 33.3% katagori kurang, pelayanan Pengkajian Pertimbangan klinis 61,6% katagori kurang, pelayanan Dispensing 33,3% katagori kurang, pelayanan Informasi obat 28,7% katagori kurang. Sedangkan untuk pelayanan konseling, Home Care, Pantauan Terapi Obat dan Monitoring Efek Samping Obat belun dilakukan