Penelitian ini dilatarbelakangi peluncuran kurikulum baru yakni Kurikulum Merdeka oleh Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim. Adanya perubahan kurikulum mengakibatkan perubahan pada perencanaan pembelajarannya. Dalam kurikulum merdeka salah satu perangkat ajar yang digunakan adalah modul ajar yang memuat rancangan pembelajaran. Maka dari itu guru haruslah menyusun dan mengimplementasikan modul ajar kurikulum merdeka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah-langkah guru dalam menyusun modul ajar kurikulum merdeka di SDN 021 Sungai Kunjang Samarinda, proses implementasi modul ajar kurikulum merdeka di SDN 021 Sungai Kunjang, serta kendala dalam penyusunan dan implementasi modul ajar kurikulum merdeka di SDN 021 Sungai Kunjang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksakan di SD Negeri 021 Sungai Kunjang Samarinda pada semester genap tahun ajaran 2022/2023. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah SD Negeri 021 Sungai Kunjang Samarinda dan guru kelas 4 yang menyusun modul ajar kurikulum merdeka mata pelajaran IPAS. Objek dari penelitian ini adalah modul ajar kelas 4 mata pelajaran IPAS SDN 021 Sungai Kunjang. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar wawancara, lembar observasi, dan lembar dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti ditemukan bahwa: (1) Penyusunan modul ajar kurikulum merdeka kelas 4 mata pelajaran IPAS sesuai dengan prosedur dan komponen dari pemerintah (Kemdikbud), yakni: analisis kondisi dan kebutuhan anak di sekolah, menentukan dimensi profil pelajar pancasila, memilah Capaian Pembelajaran (CP) kelas dan mapel yang akan dibuat, membuat Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), menyusun modul ajar berdasarkan komponen yang tersedia (2) Implementasi modul ajar kurikulum merdeka kelas 4 mata pelajaran IPAS SDN 021 Sungai Kunjang Samarinda cukup sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang ada pada modul ajar, meskipun terdapat komponen yang tidak sesuai antara yang tertulis di modul dan pelaksanaannya dalam pembelajaran, pada modul ajar tertulis pembelajaran dilakukan secara berkelompok namun dalam implementasi tidak ada kegiatan berkelompok dan hanya metode tanya jawab (3) Kendala penyusunan dan implementasi modul ajar kurikulum merdeka di SDN 021 Sungai Kunjang Samarinda kurangnya pengetahuan guru mengenai penyusunan dan implementasi modul ajar, guru kesulitan membuat Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), guru kesulitan menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan peserta vi didik dan lingkungan sekolah, implementasi tidak mengikuti langkah-langkah pada modul ajar karena mengejar target materi, serta referensi pembelajaran yang sangat terbatas mengenai merdeka belajar (4) Upaya guru dalam mengatasi kendala yakni dengan rutin mengikuti pelatihan-pelatihan yang difasilitasi oleh Kemdikbud maupun yang diselenggarakan secara mandiri oleh sekolah, yakni pelatihan Project Management Office (PMO) dan pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).