Kadar HbA1c merupakan hemoglobin terglikosilasi yang mencerminkan kadar glukosa darah rerata selama tiga bulan terakhir. Pada pasien DMT2 dilakukan pemeriksaan kadar HbA1c secara berkala sebagai evaluasi penatalaksanaan terhadap kontrol glikemik. Dalam penatalaksanaan DM, keluarga adalah faktor penguat dalam menentukan perilaku kesehatan menuju arah positif. Kemudian, salah satu faktor yang dapat memengaruhi peningkatan kadar glukosa darah adalah stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fungsi keluarga dan tingkat stres dengan kadar HbA1c pada pasien DMT2 di Instalasi Rawat Jalan RSUD Abdoel Wahab Sjahranie. Penelitian bersifat observasional analitik dengan desain cross-sectional. Data diambil menggunakan teknik purposive sampling dengan pengisian instrumen APGAR Keluarga dan Perceived Stress Scale oleh pasien dan pencatatan hasil kadar HbA1c. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 68 sampel. Analisis statistik menggunakan uji chi-square, nilai p