Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan kios inflasi inovasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Samarinda dalam mengendalikan inflasi tahun 2022 (studi kasus kenaikan harga minyak goreng),. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenaikan harga minyak goreng yang terjadi pada tahun 2022 dan menunjukkan terdapatnya pengaruh dalam inflasi Kota Samarinda. Analisis inovasi dalam penelitian ini menggunakan lima indikator pelaksanaan inovasi berdasarkan teori Everett M. Rogers yaitu keuntungan yang realtif, kesesuaian, kerumitan, kemungkinan dicoba dan kemudahan diamati serta menganalisis faktor pendukung dan faktor penghambat. Jenis penelitiann yang digunakan adalah deskripstif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kios inflasi sebagai inovasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Samarinda dalam mengendalikan inflasi tahun 2022 (studi kasus kenaikan harga minyak goreng) bahwa terdapat keuntungan relatif dari kios inflasi karena menjadi buffer stock (stok pengaman) pada komoditas bahan pangan pokok agar terhindar dari pengaruh inflasi. Kios inflasi telah sesuai dengan dasar hukum Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Samarinda. Pengguna dan pelaksana kios inflasi tidak merasakan kerumitan dalam mengelola atau menggunakan kios inflasi. Uji coba pada kios inflasi merupakan hasil perkembangan dari program pengendalian harga bawang putih tahun 2019 serta proses yang mudah untuk diamati dan dicermati. Adapun kios inflasi menunjukkan
vi hasil lainnya, yaitu dapat mengendalikan inflasi walaupun dengan signifikan yang kecil dan pendapatan periode Januari – Juni tahun 2022 melampui target penjualan. Faktor pendukung internal (kepemimpinan dan komunikasi), pendukung eksternal (dasar hukum, partisipasi masyarakat, dan kerja sama distributor). Faktor penghambat kios inflasi yakni minimnya informasi, media informasi dan lokasi pelaksanaan.