Indonesia merupakan negara kaya akan keanekaragaman flora sebagian besar terdapat di kawasan hutan. Hutan terganggu dengan adanya kegiatan pertambangan batubara. Tambang Batubara merupakan salah satu sektor yang dapat menghasilkan devisa besar bagi negara. Sistem pertambangan batubara di Indonesia menggunakan metode tambang terbuka (opencast mining), yang meninggalkan overburden yang perlu untuk direklamasi. Penilaian keberhasilan reklamasi hutan adalah dengan mengukur persentase keberhasilan jumlah tanaman yang tumbuh. Penelitian bertujuan untuk Mengevaluasi keanekaragaman vegetasi pada lahan reklamasi rehabilitasi tambang batubara PT. Indominco Mandiri, untuk kemudian menilai tingkat keberhasilan revegetasi yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari – April 2022. Lokasi penelitian yang dipilih adalah areal revegetasi tahun 2000 sampai 2020 dengan tahun tanam 2020, 2015, 2010, 2005 dan 2002. Metode yang dipakai adalah analisis vegetasi dengan transek dan eksplorasi. Dari hasil penelitian ditemukan 38 spesies dari 18 famili baik yang ditanam maupun tumbuh sendiri. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa semakin tua umur tanam, semakin tinggi basal area dan kerapatan jenis perhektar, dengan semakin bertambahnya umur tanaman rehabilitasi maka semakin bertambah pula jenis keragaman pohon yang hadir atau yang tumbuh secara alami.