Limbah Decanted solid (Solid) dari pabrik pengolahan kelapa sawit memiliki potensi yang cukup besar untuk dimanfaatkan sebagai bahan pembenah tanah organik. Decanted Solid berasal dari mesocarp atau serabut berondolan sawit yang telah mengalami pengolahan di PKS. Decanted Solid merupakan produk akhir berupa padatan dariproses pengolahan tandan buah segar di PKS yang memakai sistem decanter. Decanted Solidmengandung unsur hara dan zat organik yang tinggi. Mikroorganisme pelarut fosfat(MPF) merupakan mikroorganisme yang memiliki kemampuan melarutkan fosfat-anorganik tak larut dengan mensekresi asam-asam organik sehingga fosfat dapat tersedia bagi tanah dan tanaman. Saat kondisi masam, MPF yang terdapat pada tanah adalah jenis jamur, MPF dapat meningkatkan unsur Fosfat (P) dalam bentuk tersedia bagi tanaman sehingga, P dapat langsung diserap oleh tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis jamur pelarut fosfat dalam Decanted Solid dan pengaruhpemberian dosis Solid terhadap kandungan P pada tanah. Penelitian ini menggunakan pupuk organik berbahan dasar Decanted Solid berasal dariPerkebunan Kelapa Sawit PT. Farinda Bersaudara, Kampung Jambuk, Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat. Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan dan 4 ulangan, yang diinkubasi selama 9 minggu. Penelitian dilaksanakan di green house Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman. Kegiatan kedua, bertempat di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman. Analisis pH menggunakan metode elektroda, dan metode P-tersedia menggunakan Bray I. Data dari hasil uji laboratorium dibahas menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) jika hasilnya berbeda nyata maka akan dilakukan uji BNT 5%, hasil uji laboratorium selanjutnya akan dicocokkan dengan kriteria penilaian hasil analisis tanah dari Pusat Penelitian Tanah (PPT) Bogor 2009. Isolasi dan identifikasi jamurpelarut fosfat Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman. Hasil isolasi dan identifikasi yang dilakukan pada Decanted Solid yang digunakan sebagai pupuk organik pada perkebukan kelapa sawit di temukan 3 jamur pelarut fosfat antara lain Aspergillus niger, Aspergillus flavus dan Fusarium sp. Hasil analisis sidik ragam pada 3 minggu setelah inkubasi terhadap unsur P-tersedia adalah sangat berbeda nyata . Hasil analisis sidik ragam pada 6 minggu setelah inkubasi terhadap unsur P-tersedia adalah sangat berbeda nyata. Hasil analisis sidik ragam pada 9 minggu setelah inkubasi terhadap unsur P-tersedia adalah sangat berbeda nyata. Dosisterbaik yang dapat mempengaruhi unsur P pada tanah adalah pemberian 3 gr Decanted Solid (P4) per 100 gr tanah.