Ulat grayak (Spodoptera litura F.) merupakan salah satu hama tanaman penting yang bersifat polifag dan dapat menyebabkan kerusakan hingga mencapai 80% pada tanaman, sehingga merugikan petani. Pengendalian menggunakan insektisida sintetik yang berlebihan menyebabkan terjadinya dampak negatif bagi lingkungan. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan insektisida nabati seperti minyak atsiri rimpang bangle (Zingiber cassumunar Roxb.). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas minyak atsiri rimpang bangle terhadap larva S. litura. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September hingga November 2022, perbanyakan serangga uji dan efikasi dilakukan di laboratorium Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Destilasi minyak atsiri rimpang bangle dilakukan di laboratorium Kimia Hasil Hutan dan Energi Terbarukan, Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman. Penelitian ini dilaksanakan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan (kosentrasi minyak atsiri 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%) dan masing-masing diulang lima kali. Data mortalitas dan daya makan dianalisis menggunakan sidik ragam, dan uji lanjut menggunakan BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minyak atsiri rimpang bangle dapat menyebabkan mortalitas pada ulat grayak. Konsentrasi optimum minyak atsiri rimpang bangle yang menyebabkan mortalitas pada ulat grayak adalah 5%, dengan mortalitas 16% dan 54% pada 4 dan 24 jam setelah aplikasi dan meningkat menjadi 74% dalam 48 jam. Daya makan larva mengalami peningkatan pada 2 jam setelah aplikasi pada semua perlakuan. Z. cassumunar yang dapat digunakan untuk mengendalikan ulat grayak S. litura adalah konsentrasi 5% dengan jumlah kematian larva sebesar 19 larva dari 25 larva yang di uji dalam kurun waktu 48 jam. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini meninjukkan bahwa tanaman bangle memiliki potensi untuk digunakan sebagai insektisida nabati.