Ayam pedaging merupakan salah satu ternak unggas yang bermanfaat bagi manusia dalam rangka penyediaan bahan makanan yang mengandung protein hewani yang berkualitas tinggi, harga relatif murah dan mudah diperoleh. Salah satu upaya yang digunakan dalam meningkatkan keuntungan nutrisi pakan adalah dengan pemberian feed aditives pada campuran pakan. Salah satu tanaman khas Kalimantan yang dapat dimanfaatkan sebagai feed aditives adalah bawang tiwai (Eleutherine americana Merr).
Usaha yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja komponen bioaktif dari bawang tiwai adalah dengan menggunakan metode nanopartikel. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui konsentrasi terbaik penggunaan nanopartikel bawang tiwai dan pengaruh pemberian nanopartikel bawang tiwai terhadap kualitas daging dan organoleptik ayam pedaging. Penelitian dilaksanakan bulan Juni-September 2022.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan dimana setiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam pedaging, menggunakan 125 ekor ayam pedaging yang berumur 35 hari. Adapun parameter penelitian bobot karkas, protein karkas, lemak abdominal, lemak karkas dan uji organoleptik. P0 adalah kontrol atau tanpa pemberian nanopartikel bawang tiwai sedangkan P1 0,2%, P2 0,4%, P3 0,6% dan P4 0,8% pemberian bawang tiwai. Data organoleptik diuji menggunakan uji kruskal wallis, dan data hasil kualitas daging di analisis dengan ANOVA, apabila terdapat perbedaan secara nyata maka akan di lakukan uji DMRT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nanopartikel bawang tiwai tidak berpengaruh nyata (P>0.05) pada persentase bobot karkas, tekstur dan aroma ayam pedaging, tetapi berpengaruh nyata (P