Tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan komoditas hortikultura sayuran yang sangat potensial dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi rumah tangga, industri pengolahan makanan, maupun campuran bahan olahan. Namun, pada lima tahun terakhir produksi tanaman tomat menurun terutama disebabkan oleh serangan penyakit, salah satunya adalah penyakit antraknosa yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum sp. yang dapat menyebabkan kerusakan buah tomat pada musim hujan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pengendalian jamur patogen untuk mengurangi serangan penyakit pada tanaman tomat dengan menggunakan pestisida nabati, diantaranya menggunakan ekstrak bunga krisan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jamur penyebab penyakit, mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bunga krisan terhadap jamur, dan menganalisis konsentrasi terbaik ekstrak bunga krisan untuk mengendalikan jamur penyebab penyakit antraknosa pada tanaman tomat.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman dari bulan November 2022 sampai Maret 2023. Percobaan faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 10 kali ulangan digunakan dalam penelitian ini. Faktor tunggal dalam penelitian ini adalah daya hambat ekstrak bunga krisan terhadap pertumbuhan jamur Colletotrichum sp. data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan di uji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak bunga krisan 0,1%, 0,2% dan 0,3% telah memberikan aktivitas penghambatan pertumbuhan koloni jamur uji. Konsentrasi terbaik dalam menghambat pertumbuhan koloni jamur uji ditunjukkan pada konsentrasi 0,3% sebesar 34,31%. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas antifungi ekstrak bunga krisan mampu menghambat pertumbuhan miselium jamur Colletotrichum sp. Peningkatan konsentrasi ekstrak bunga krisan menunjukkan semakin besar daerah (zona) penghambatan pertumbuhan jamur patogen.