Pandemi COVID-19 menyebabkan berbagai aktivitas dibatasi dan mobilitas kunjungan masyarakat ke sarana publik, perdagangan hingga sektor wisata yang terpaksa harus ditutup. Dunia wisata merasakan dampak dari pandemi ini karena menurunnya kunjungan wisatawan sehingga berpengaruh ke pendapatan pengelola. Objek wisata yang ada di Kalimantan Timur salah satunya ekowisata Bukit Bangkirai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pandemi COVID19 terhadap ekonomi ekowisata Bukit Bangkirai dan mengetahui upaya pengelola dalam pengembangan ekowisata Bukit Bangkirai di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan data primer serta data sekunder. Subjek penelitian ini adalah pengunjung, pengelola Bukit Bangkirai dan pedagang sekitar. Teknik pengambilan sampel atau responden menggunakan teknik Accidental Sampling dengan jumlah 30 responden untuk pengunjung. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai ekonomi ekowisata Bukit Bangkirai di masa pandemi diperoleh Rp206.086.767 per bulan sedangkan nilai ekonomi ekowisata Bukit Bangkirai sebelum pandemi diperoleh Rp376.172.759 per bulan. Nilai ini menunjukan pandemi COVID-19 memberikan dampak penurunan ekonomi ekowisata di Bukit Bangkirai sebesar 45,2%. Upaya pengelola Bukit Bangkirai dalam pengembangan ekowisata di masa pandemi COVID-19 ialah ekowisata tetap di buka dengan menerapkan protokol kesehatan, mengembangkan usaha produk madu hutan dan teh bangkirai, peningkatan promosi wisata dengan stasiun televisi nasional, peningkatan program adopsi pohon dan tanaman, peningkatan kerjasama dengan agen travel dalam pembuatan paket wisata. Ketika setelah pandemi perlu menggunakan jasa influencer untuk mitra promosi agar mengingatkan kembali keberadaan ekowisata Bukit Bangkirai sebagai alternatif pemulihan ekonomi ekowisata.