Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi berat dan waktu kontak karbon aktif yang bersumber dari tongkol Jagung dan kayu Meranti terhadap persen penyerapan total ion logam Fe pada air lindi TPA Bukit Pinang. Karbon aktif yang telah diaktivasi dikontakkan dengan air lindi dengan variasi berat 0, 3, 6, 9, 12, dan 15 g, variasi waktu 0, 15, 30, 45, 60, 75, 90 dan 120 menit serta variasi pencampuran tongkol Jagung dan kayu Meranti dengan rasio 15 : 0, 12,5 : 2,5, 10 : 5, 7,5 : 7,5, 5 : 10, 2,5 : 12,5, 0 : 15. Hasil penelitian menunjukkan berat dan waktu kontak optimum karbon aktif Tongkol jagung terjadi pada variasi berat dan waktu 9 gram dan 120 menit dengan persen penyerapan 100%. Sedangkan pada karbon aktif Kayu Meranti berat dan waktu kontak optimum terjadi pada variasi berat dan waktu kontak 15 gram dan 90 menit dengan persen penyerapan 100%. Pada variasi pencampuran dan waktu kontak optimum terjadi pada variasi pencampuran tongkol Jagung dan kayu Meranti dengan rasio 12,5 : 2,5, 10 : 5, 7,5 : 7,5, 5 : 10, 2,5 : 12,5, 0 : 15 pada variasi waktu kontak 90 menit dengan persen penyerapan 100%.