Efisiensi pemanfaatan kayu dapat dilakukan dengan menggabungkan limbah kayu dengan substrat seperti plastik.Penelitian ini bertujuan menganalisis sifat fisika dan mekanika komposit kayu plastik dari serbuk kayu ulin (Eusideroxylon zwageri) dengan 5 rasio Polietilena berjenis HDPE (High Density Polyethylene) dan PP (Polipropilena). Material penyusunkompositterdiridariserbukulindenganukuran 30–40 mesh ter-alkalisasi NaOH 3% dan campuran HDPE dan PP sertakompatibilizermaleatanhidrat (MAH). Rasiopolimermeliputi, p1 (0% HDPE dan 100% PP), p2 (25% HDPE dan 75% PP), p3 (50% HDPE dan 50% PP), p4 (75% HDPE dan 25% PP), dan p5 (100% HDPE dan 0% PP). Pembuatan dan pengujiancontoh uji mengacu pada standar ASTM yang meliputikerapatan, kadar air, penyerapan air, pengembangan tebal, modulus elastisitas (MoE), keteguhan patah (MoR), keteguhan tarik tegak lurus permukaan (IBS), dan keteguhanpukul. Rancangan percobaan menggunakan model RancanganAcakLengkap (RAL) dan uji lanjut LSD (Least Significant Difference) dengan 10 kali ulangan. Hasil analisissidikragam (ANAVA) menunjukkanbahwarasio HDPE dan PP berpengaruh sangat signifikan (tarafkepercayaan 99%) pada setiappengujian. Rasioterbaik pada p5 dengannilaikerapatan 0,710 g/cm3, kadar air 3,214%, penyerapan air 14,445%, pengembangantebal 2,588%, MoE 758,554 N/mm2, MoR 9,716 N/mm2, IBS 1,472 N/mm2, dan keteguhanpukul 0,0075 Joule/mm2. Rasiocampuranterbaik pada p4 dengannilaikerapatan 0,704 g/cm3, kadar air 3,246%, penyerapan air 15,030%, pengembangan tebal 2,855%, MoE 615,888 N/mm2, MoR 7,311 N/mm2, IBS 1,240 N/mm2, dan keteguhan pukul 0,0069 Joule/mm2. Menurut SNI 8154 (2015), nilai kerapatan, kadar air dan pengembangan tebal telah memenuhi standar yang dipersyaratkan, sedangkan pada nilaiMoE dan MoR belum memenuhi standar. Pada penelitian selanjutnya disarankan agar menggunakan serbuk kayu ulin dengan perendaman yang lebih lama serta penggunaan jenis matriks yang berbeda.