Penelitian ini bertujuan melakukan penilaian kinerja pegawai non ASN di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalimantan Timur untuk dapat membantu pimpinan dalam menentukan kelayakan perpanjangan kontrak. Kinerja sebanyak 37 pegawai non ASN telah dinilai berdasarkan 12 kriteria terdiri dari kejujuran, disiplin, loyalitas, tanggung jawab, kesopanan, komitmen, kemampuan dan keterampilan, kerapian, komunikasi, prestasi, absensi, dan pelanggaran. Metode Rank Order Centroid (ROC) digunakan untuk ranking kriteria dan Technique for Others Preference by Similitary to Ideal Solution (TOPSIS) telah diimplementasikan untuk mendapatkan ranking kinerja. Metode confusion matrix (CM) juga telah digunakan untuk mengukur akurasi kedua metode. Berdasarkan percobaan, metode ROC telah digunakan untuk mencari bobot kriteria dan metode TOPSIS telah diterapkan untuk meranking seluruh pegawai non ASN berdasarkan nilai tertinggi atau terbaik. Sedangkan, tingkat kesesuaian metode CM sebesar 81,1 % telah diperoleh sehingga ranking 37 pegawai non ASN dapat ditetapkan. Hal ini mengidikasikan bahwa kedua metode tersebut dapat diimplementasikan sebagai alternatif dalam penilaian kinerja pegawai non ASN. Oleh karena itu, kedua metode ini cukup efektif, efisien dan relatif mudah digunakan.