Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran GIZ Forclime dalam pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di Kalimantan Timur khususnya di Berau pada tahun 2009-2014 melalui metode penelitian deskriptif dengan sumber data primer melalui wawancara dengan instansi terkait yaitu GIZ FORCLIME dan Dinas Kehutanan Kaltim dan sumber data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, website dan berita yang valid. Kajian ini menggunakan landasan teori Environmentalisme. Peran GIZ FORCLIME dalam pembangunan KPH di Kabupaten Berau merupakan komitmen Jerman terhadap upaya pembangunan berkelanjutan dan pemulihan lingkungan di beberapa negara berkembang yang mengalami krisis pembangunan dan pelestarian lingkungan, salah satunya pada negara Indonesia. Program pelestarian hutan ini pertama kali diwujudkan di kawasan Berau, Kalimantan Timur pada tahun 2009-2014 yang berjalan selama lima tahun melalui dua jenis bantuan yang berjalan secara berkesinambungan sesuai dengan pelaksanaan program. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa GIZ- FORCLIME Jerman memiliki pengaruh penting terhadap restorasi hutan di wilayah Berau melalui pembentukan unit KPH. Adapun peran yang diberikan melalui kontribusi bantuan teknis dan finansial. Untuk bantuan teknis GIZ memberikan bantuan berupa alat penanganan kebakaran hutan, pemantauan kondisi hutan dan melakukan berbagai sosialisasi penanggulangan bencana alam dan pemanfaatan hutan sebagai sumber ekonomi. Sementara itu, bantuan finansial melalui hibah sebesar 20 juta euro diberikan secara berkesinambungan sesuai dengan keperluan program. Melalui peran tersebut, dihasilkan beberapa unit KPH menurut tipe hutan, pembentukan kawasan Heart of Borneo di Berau, serta penetapan peraturan pengelolaan hutan wilayah hutan mengantisipasi terjadinya pengelolaan hutan secara ilegal.