Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya pemerintah Indonesia dalam menghadapi ancaman keamanan energi di Kalimantan Timur. Terdapat berbagai permasalahan mengenai keamanan energi yang terjadi di Kalimantan Timur seperti dominasi produksi energi fosil terkhusus batubara yang menghasilkan berbagai permasalahan di masyarakat, terutama pada lingkungan. Selain itu di Kalimantan Timur juga menghadapi permasalahan mengenai menurunnya produksi migas yang mengakibatkan tingginya impor migas untuk mencukupi ketersediaan migas di masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ialah konsep keamanan energi Hasil penelitian yang dilakukan ialah didapatkan bahwa upaya yang dilakukan ialah dengan melakukan pembangunan energi baru terbarukan sesuai dengan PP Nomor 79 Tahun 2014 yang diadopsi oleh pemerintah Kalimantan Timur melalui RUED Kalimantan Timur Tahun 2019. Dalam pembangunan EBT pemerintah menerapkan beberapa aspek yang menunjang keamanan energi seperti aspek Availability, Accesability, Acceptability serta Affordability. Kebijakan yang dilakukan ialah untuk Availability yaitu dengan meningkatkan eksplorasi potensi EBT, dari Accesability melakukan pembangunan dalam penyediaan EBT yaitu dengan pembangunan PLTS terutama pada daerah terpencil, dari Acceptability melalui peningkatan penggunaan EBT pada listrik pedesaan serta penyediaan energi untuk kebutuhan rumah tangga, dan terakhir pada Affordability ialah dengan pemberian kemudahan bagi pengguna yang akan menggunakan EBT. Kata Kunci: Ancaman Keamanan Energi, Energi Baru Terbarukan, Kalimantan Timur.