Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Analisis Kebijakan Dinas Perindustrian perdagangan, Koperasi dan UMKMdalam Pengembangan Produk unggulan UMKM jembatan Ulin di Kabupaten Paser. Selain itu penulis juga melihat faktor pendukung dan penghambat Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UMKM dalam Pengembangan Produk unggulan UMKM jembatan Ulin di Kabupaten Paser. Proses analisis kebijakan akan mengunakan beberapa fokus yaitu plan, pattern, position, perspective dan play. Metode penelitian yang di gunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik Purvosive Sampling untuk menentukan informan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dekskriptif kualitatif yang bertujuan untuk memberikan dekskripsi pada masing masing variable yang di teliti. Analisis data model interaktif dari Milles, Huberman dan Saldana (2014), yang diawali dengan reduksi data, penyajian data, kondensasi data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam hal plan, Dinas Perindustrian perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Paser terus memberikan pembinaan teknik pemasaran dan promosi produk kepada UMKM. Dalam hal patterns, Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Paser secara berkala melakukan pendampingan serta pemberian motivasi kepada UMKM. Dalam hal position, Dinas Perindustrian perdagangan, Koperasi dan UMKMKabupaten Paser meluncurkan aplikasi UKM TAKA dengan harapan mempermudah proses distribusi produk UMKM. Dalam hal perspective, Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Paser terus mengusahakan mengadakan kegiatan-kegiatan yang menunjang pencapaian target dari UMKM. Selain itu pembuatan kebijakankebijakan yang berpihak kepada UMKM juga menjadi salah satu yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Paser. Dalam hal ploy, Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Paser mendorong UMKM untuk memaksimalkan aplikasi serta terus melakukan pemasaran berbasis digital. Faktor pendukunya ialah ketersediaan bahan baku yang melimpah, sehingga UMKM dapat melakukan produksi tanpa terkendala. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kemampuan pemasaran dan promosi yang masih kurang dari UMKM.