Kabupaten Kutai Barat merupakan salah satu dari 10 kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Barat mengalami penurunan potensi sumber daya alam pada sektor pangan dan penyediaan air bersih belum bisa tersalurkan ke beberapa kecamatan. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan analisis daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup berdasarkan jasa ekosistem penyedia air dan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi jasa ekosistem, kinerja jasa ekosistem dan status daya dukung dan daya tampung pada penyedia air dan pangan di Kabupaten Kutai Barat dengan menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan spasial. Analisis keruangan dilakukan dengan metode jasa ekosistem untuk menentukan nilai indeks jasa ekosistem yang menggambarkan kondisi jasa ekosistem suatu wilayah. Hasil penelitian menunjukkan kondisi penyedia air di Kabupaten Kutai Barat di tahun 2020 didominasi kelas sedang sebesar 49,09%, kelas rendah sebesar 41,85% dan kelas tinggi dan sangat tinggi sebesar 6,73% dari luas keseluruhan Kabupaten Kutai Barat. Pada jasa ekosistem penyedia pangan didominasi kelas sedang sebesar 77,24%, kelas tinggi dan sangat tinggi sebesar 18,54% dari luas keseluruhan Kabupaten Kutai Barat. Tren jasa ekosistem penyedia air dari tahun 2010 hingga 2020 mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 10,94% dan sebesar 65,69% tidak mengalami penurunan maupun kenaikan nilai indeks jasa ekosistem. Adapun, pada jasa ekosistem penyedia pangan juga mengalami peningkatan sebesar 10,71% dan 85,25% tidak mengalami penurunan maupun kenaikan nilai indeks jasa ekosistem. Hasil perhitungan status jasa ekosistem penyedia air sebesar 73,64% dari luas Kabupaten Kutai Barat belum terlampaui dan memiliki nilai ambang batas sebesar 11.003.217 jiwa yang masih dapat didukung. Adapun, untuk status jasa ekosistem penyedia pangan sebagian kecamatan di Kabupaten Kutai Barat belum terlampaui sebesar 88,87%.