Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan komoditas hortikultura yang memiliki potensi sebagai rempah bumbu masak serta obat. Bawang merah memiliki kandungan metabolit sekunder sehingga digunakan sebagai obat anti kanker, kardiovaskuler, diabetes, aterosklerosis analgesik, antiinflamasi, antimikrobakteri dan antifungi. Teknik kultur jaringan dapat digunakan untuk meningkatkan kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada tanaman dengan menggunakan bahan berupa kalus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi zat pengatur tumbuh (ZPT) terbaik dalam menginduksi kalus bawang merah, untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder apa saja yang terkandung dalam ekstrak etanol kalus bawang merah serta aktivitas antioksidannya. Uji yang dilakukan terdiri dari induksi kalus, uji fitokimia kualitatif yang meliputi uji alkaloid, fenolik, flavonoid, saponi, steroid-triterpenoid dan uji kuantitatif meliputi uji kandungan total fenolik dan flavonoid serta aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi ZPT 3 ppm picloram + 3 ppm kinetin dapat menghasilkan bobot paling berat yakni 2,486 gram dan menginduksi kalus lebih cepat dibandingkan perlakuan lainnya. Ekstrak etanol kalus bawang merah mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan juga triterpenoid. Kandungan total flavonoid ekstrak etanol kalus bawang merah adalah 3,640 mg QE/g dan nilai aktivitas antioksidan ekstrak etanol kalus bawang merah berdasarkan nilai IC50 adalah 19,853 ppm tergolong antioksidan yang sangat kuat