Prevalensi hipertensi di Kalimantan Timur berkisar 40% pada tahun 2018. Bawang tiwai dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik sebesar 28,06% dan 30,47% serta madu melalui mekanisme stres oksidatif yang diinduksi pada tikus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kombinasi sediaan celup bawang tiwai dan madu dalam menurunkan tekanan darah. Metode penelitian yang digunakan ialah quasy experimental dengan non-randomized pretest and post-test desain dengan pengukuran tekanan darah saat sebelum dan sesudah intervensi selama 7 hari pada 24 pasien hipertensi wilayah kerja Puskesmas Rapak Mahang. Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden tertinggi memiliki jenis kelamin perempuan (96%), pendidikan SD (54%), umur 46-55 tahun (46%), memiliki riwayat keluarga (63%), riwayat menderita 0-5 tahun (38%), dan tidak memiliki komorbiditas (67%). Hasil analisis data statistik dengan menggunakan uji paired sample T test didapatkan bahwa pemberian sediaan celup bawang tiwai dan madu memiliki penurunan secara signifikan terhadap tekanan darah sistolik dengan nilai p value = 0,000 (0,05) dengan rata-rata 16,41667 mmHg dan tekanan darah diastolik dengan p value = 0,002 (0,05) dengan rata-rata 7,83333 mmHg. Pemberian sediaan celup bawang tiwai dan madu memiliki efek menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi.