Kebutuhan akan bahan bakar minyak dunia semakin lama, semakin meningkat seiring dengan lajunya pertambahan penduduk dan pertumbuhan industri. Bahan bakar padat alternatif yang bahan utamanya adalah batubara dan memiliki kandungan nilai kalor yang tinggi sehingga dapat menjadi pengganti minyak tanah dan gas yang dapat digunakan adalah briket. Dalam penelitian ini dilakukan uji proksimat dan uji penyalaanpada briket batubara non karbonisasi antara perekat tapioka dan perekat sagu.

Dalampembuatanbriketdigunakanberbagaimacamperekatdiantaranyaperekattapioka dan perekatsagudengan masing-masing memakai 3 perbandinganyaitu 2%, 4%, dan 6%. Briket yang adaakandiujikadar air, kadarabu, kadarzat terbang, kadarkarbonterikat, penyalaanawal, dan lajupembakaran.

Hasil analisis proksimat pada briket batubara dengan perekat tapioka pada Formasi Balikpapan, Formasi Pulau Balang, dan Formasi Kampung Baru dihasilkan nilai IM sebesar11,68-24,48%dengan rata-rata 19,63 %, ACsebesar 2,62-5,68%dengan rata-rata 4,08 %, VMsebesar 39,40-52,49%dengan rata-rata 46,39 %, dan FC sebesar12,95-46,32%dengan rata-rata 29,89 %. Sedangkan pada briket batubara dengan perekat sagu pada Formasi Balikpapan, Formasi Pulau Balang, dan Formasi Kampung Baru dihasilkan nilai IMsebesar 13,11-30,57%dengan rata-rata 21,38 %, ACsebesar 3,71-5,75%dengan rata-rata 5,07 %, VM sebesar47,83-53,22%dengan rata-rata 48,72 %, dan FC sebesar10,47-41,34%dengan rata-rata 24,83 %. Untuk hasil uji penyalaanpada briketdenganperekattapioka dan perekatsagudalampembakaranawaldidapatdariwaktu 4,45 - 6,28 menit. Sedangkanuntuklajupembakaran pada briketdenganperekattapioka dan perekatsagudidapatdariwaktu 41 - 107 menit. Warna api yang dihasilkan rata-rata bewarna jingga.