Remaja di Indonesia dihadapkan pada tiga masalah gizi yaitu gizi kurang, gizi lebih, dan kekurangan gizi mikro. Status gizi dapat dipengaruhi oleh aktivitas fisik dan pola konsumsi salah satunya konsumsi fast food. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan konsumsi fast food terhadap status gizi pada pelajar asrama di SMAN 10 Samarinda. Desain penelitain yaitu cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 148 responden dengan rentang usia 15-18 tahun. Pengumpulan data menggunakan kuesioner PAQ-A untuk mengetahui tingkat aktivitas fisik, kuesioner FFQ untuk mengetahui konsumsi fast food yang diisi secara langsung, dan melakukan pengukuran antropometri yaitu tinggi badan serta berat badan. Analisis data menggunakan uji spearman’s rho dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian didapatakan status gizi baik sebanyak 98 (66,2%), aktivitas fisik rendah sebanyak 96 (64,9%), frekuensi konsumsi fast food kategori sering sebanyak 74 (50,7%), dan jenis fast food yang paling sering dikonsumsi yaitu fried chicken. Adapun hasil analisis statistik diketahui tidak ada hubungan aktifitas fisik terhadap status gizi dengan P-value sebesar 0,750 (P-value > 0,05) dan tidak ada hubungan antara konsumsi fast food terhadap status gizi nilai P-value sebesar 0,544 (P-value > 0,05), namun terdapat hubungan konsumsi fast food jenis sandiwich terhadap status gizi P-value sebesar 0,021 (P-value < 0,05). Pelajar memiliki tingkat aktivitas fisik yang rendah dan konsumsi fast food yang masih sering. Disarankan pelajar meningkatkan aktivitas fisik dengan rutin berolahraga serta konsumsi makanan sehat dan bergizi.