Berdasarkan hukum di Indonesia, Pembuatan Konten Pornografi berbasis situs Onlyfans merupakan tindak pidana yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Undang-undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi mengenai kejahatan yang berkaitan dengan pornografi. Kasus Konten Pornografi yang dilakukan ini seringkali terjadi di Indonesia. Khusus Konten Pornografi berbasis situs Onlyfans hanya ada Siskae dan Dea Onlyfans. Terhadap pembuatan konten pornografi di Onlyfans ini, perbuatan pelaku dapat dikenakan pidana karena memenuhi unsur-unsur dalam KUHP, Undang-Undang ITE, dan Undang-Undang Pornografi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian doktrinal dengan sumber bahan hukum primer, sekunder, dan tersier.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaturan hukum pidana bagi pembuat konten pornografi berbasis situs Onlyfans dimedia sosial, dan penegakan hukum bagi pembuat konten pornografi berbasis situs Onlyfans dimedia sosial, Hasil penelitian ini peneliti menyimpulkan selain Rumusan Tindak Pidana bagi pembuat konten pornografi berbasis situs Onlyfans, Pasal 4 ayat (1) huruf d dan e Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dapat secara tepat, jelas, dan tegas menjerat pembuat konten. Kedua, penegakan hukum yang ada terhadap pembuat konten pornografi di Indonesia belum dilakukan secara merata. Proses hukum yang berjalan pun memiliki perbedaan yang signifikan. Peneliti berpandangan dalam penegakan hukum perlunya penggunaan teori kepastian hukum untuk memberikan persamaan didalam proses penegakan hukum bagi semua pembuat konten pornografi yang ada.