Detail Cantuman Kembali
Teuku Surya Darma - Personal Name

Desain Kolam Pengendapan dan Saluran Untuk Pengendalian Air Limpasan Ke Badan Jalan (Studi Kasus Jalan di Tanah Datar, Kec. Muara Badak, Kutai Kartanegara)

Teuku Surya Dharma, 2021, Desain Kolam Pengendapan dan Saluran Untuk Pengendalian Air Limpasan Ke Badan Jalan (Studi Kasus Jalan di Tanah Datar, Kec. Muara Badak, Kutai Kartanegara). Dibimbing oleh Wawan Kustiawan dan Lambang Subagiyo.
Air limpasan dalam dari lahan terbuka pada umumnya banyak mengandung sedimen yang dapat menyebabkan degradasi kualitas lingkungan. Lingkungan yang telah tergradasi dapat terjadi banjir. Upaya untuk mengurangi degradasi kualitas lingkungan dalam kegiatan pembukaan tersebut, dibutuhkan kolam pengendapan yang dirancang untuk penangkap sedimen. Model kolam pengendapan yang direncanakan mengacu pada Baku Mutu Lingkungan (BML) yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kalimatan Timur No. 02 Tahun 2011 tentang Pengolahan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, dimana kandungan padatan tersuspensi (TSS) untuk kegiatan penambangan batas baku mutu adalah 200 mg/l. Curah hujan rencana daerah penelitian sebesar 19,90 mm/jam dihitung dengan metode Monobone. Hasil perhitungan Debit air limpasan dengan menggunakan data curah hujan harian Kecamatan Muara Badak maksimum diperoleh 29,97 m3/dt dan kapasitas kolam pengendapan sebesar 1.600 m2 . Kecepatan pengendapan untuk sedimen berukuran pasir 0,03215 m/detik, debu 0,001 m/detik dan liat 0,0002 m/detik. Hasil hitungan kapasitas kolam pengendapan menunjukkan sudah layak secara teknis. Volume atau kapasitas kolam pengendapan (settling pond) berdasarkan hasil hitungan adalah 4.800,00 m3, dengan dimensi Kolam Kompartemen A = 3 meter x 80 meter x 8 meter, kompartemen B,C,D dan E = 3 meter x 40 meter x 6 meter. Jumlah Kolam kompartemen sebanyak 5 buah kolam kompartmen. Pemeliharaan Kolam pengendapan dilakukan selang waktu 41 hari. Air limpasan dari outlet kolam menuju sungai Bawang direncanakan berbentuk trapesium, yaitu saluran B4, B5, B6 dan menuju shortcut saluran C5 serta menuju sungai Bawang. Hasil perhitungan dimensi Saluran B4, B5 dan B6 adalah lebar atas (T) 2,35 m, lebar bawah (B) 0,53 m dan tinggi (h) 1,55 m. Seluruh air limpasan seluruhnya menuju saluran C5 (outfall) terus mengalir ke sungai Bawang dengan dimensi lebar atas (T) 21 m, lebar bawah (B) 3,02 m dan tinggi (h) 5 m. Perencanaan Saluran berbentuk trapesium (C5 saluran tanah) agar memudahkan pembersihan sedimen pada saluran tersebut.
Kata Kunci : Kolam Pengendapan, Curah Hujan, Air Limpasan, daya tampung saluran, Sedimen.

Teuku Surya Dharma, 2021, Design of Sedimentation Ponds and Channels for Control of Runoff Water to the Road Body (Case Study of Roads in Tanah Datar, Kec. Muara Badak, Kutai Kartanegara). Supervised by Wawan Kustiawan and Lambang Subagiyo. In general, deep runoff water from open land contains a lot of sediment which can cause environmental quality degradation.
The degraded environment can cause flooding. Efforts to reduce environmental quality degradation in these clearing activities require settling ponds designed for sediment capture. The planned sedimentation pond model refers to the Environmental Quality Standard (EQL) which has been stipulated in the East Kalimantan regional regulation no. 02 of 2011 concerning Water Quality Treatment and Water Pollution Control, where the suspended solids content (TSS) for mining activities the quality standard limit is 200 mg/l. The planned rainfall for the study area is 19.90 mm/hour calculated by the Monobone method. The results of the calculation of runoff water discharge using daily rainfall data in Muara Badak District obtained a maximum of 29.97 m3/sec and a settling pond capacity of 1,600 m2. The depositional velocity for sediments is 0.03215 m/sec for sand, 0.001 m/sec for dust and 0.0002 m/sec for clay. The results of the calculation of the capacity of the settling pond show that it is technically feasible. The volume or capacity of the settling pond based on the calculation results is 4,800.00 m3, with the dimensions of Compartment Pool A = 3 meters x 80 meters x 8 meters, compartments B, C, D and E = 3 meters x 40 meters x 6 meters . The number of compartment pools is as much as 5 compartment pools. Maintenance of settling ponds is carried out at an interval of 41 days. Runoff water from the pond outlet to the Bawang River is planned to be in the form of a trapezoid, namely channels B4, B5, B6 and to the shortcut channel C5 and to the Bawang river. The results of the calculation of the dimensions of Channels B4, B5 and B6 are the top width (T) 2.35 m, bottom width (B) 0.53 m and height (h) 1.55 m. The entire runoff water to channel C5 (outfall) continues to flow into the Bawang River with dimensions of top width (H) 21 m, bottom width (B) 3.02 m and height (h) 5 m. Planning Trapezoidal channel (C5 soil channel) to facilitate cleaning of sediment in the channel.
Keywords: Sedimentation Pond, Rainfall, Runoff Water, channel capacity, Sediment.

Ketersediaan

LOADING LIST...

Detail Information

Judul Desain Kolam Pengendapan dan Saluran Untuk Pengendalian Air Limpasan Ke Badan Jalan (Studi Kasus Jalan di Tanah Datar, Kec. Muara Badak, Kutai Kartanegara)
Pengarang Teuku Surya Darma - Personal Name
No. Panggil TESIS TEU d 2023
Subyek Kolam Pengendapan, Curah Hujan, Air Limpasan
daya tampung saluran, Sedimen
Bahasa Indonesia
Tempat Terbit Universitas Mulawarman
Tahun Terbit 2023
Penerbit PASCASARJANA
Jurusan MAGISTER ILMU LINGKUNGAN
Lampiran Berkas
LOADING LIST...

Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnya  
UPT. PERPUSTAKAAN UNMUL

DIGITAL LIBRARY


Jl. Kuaro Gunung Kelua