Pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Samarinda yang sangat pesat sehingga meningkatnya kebutuhan lahan untuk menunjang berbagai kegiatan penduduk. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya konversi atau perubahan tutupan lahan non terbangun menjadi lahan terbangun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tutupan lahan terbangun di Kota Samarinda pada tahun 1991, 2001, 2011 dan 2022 serta untuk membuat prediksi perkembangan tutupan lahan terbangun di Kota Samarinda pada tahun 2030. Pendekatan deskriptif kuantitatif digunakan dengan berbasis pada data raster dan unit analisis piksel untuk menganalisa datadata yang tersaji dalam bentuk angka dan dianalisis menggunakan sistem informasi geografis dengan metode celullar automata dan markov chain dalam menjelaskan fenomena yang terjadi hasil dari penelitian perkembangan tutupan lahan terbangun di Kota Samarinda. Adapun parameter yang mempengaruhi perkembangan tutupan lahan terbangun yaitu permukiman existing, jalan dan kemiringan lereng. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan tutupan lahan terbangun mengalami penambahan luas yang sebelumnya sebesar 31,34 km2 menjadi 128,79 km2 dalam kurun waktu 31 tahun, dari tahun 1991 hingga tahun 2022 dan hasil prediksi perkembangan tutupan lahan terbangun di Kota Samarinda pada tahun 2030 mencapai 25,62% dari luas wilayah Kota Samarinda atau mengalami peningkatan sebesar 42,88% dari luas tutupan lahan terbangun tahun 2022.