Detail Cantuman Kembali
RAHMAT WAHYUDI - Personal Name

KAJIAN PEREDARAN SATWALIAR HASIL PERBURUAN DI KOTA SAMARINDA

RAHMAT WAHYUDI. Kajian peredaran satwaliar hasil perburuan di Kota Samarinda (dibimbing oleh Rachmat Budiwijaya Suba dan Rustam)
Satwaliar pada prinsipnya merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Dengan demikian, satwaliar dapat dimanfaatkan asal pemanfaatannya sesuai dengan prinsip-prinisip kelestarian komoditas tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis-jenis satwaliar hasil buruan yang masih menjadi komoditas perdagangan di kota samarinda dan mengetahui pola peredaran satwaliar hasil perburuan di kota samarinda dan memprediksi tingkat perburuan yang masih terjadi. Penelitian ini menggunakan teknik survei pasar dikota samarinda dan wawancara langsung terhadap pemburu, penangkap dan pedagang satwaliar data yang diperoleh terdiri data kualitatif berupa hasil wawancara langsung. Dengan letaknya yang strategis ini, maka Kota Samarinda menjadi penting artinya bagi “transaksi” ekonomi bagi berbagai daerah yang ada di sekitarnya. Berburu satwaliar telah dianggap sebagai usaha sampingan dan hobi. Perdagangan hasil buruan pada lokasi tertentu sebenarnya memiliki pasar yang tidak kontinu, sangat tergantung pada ketersediaan komoditas itu sendiri dari lokasi asalnya. Seluruh jenis yang diperjualbelikan umumnya adalah jenis yang dapat dinikmati dagingnya atau bagian tiap karkas satwaliar itu sendiri. Jenis daging yang paling tinggi harganya per kg adalah rusa sambar. Jenis daging yang paling diminati dan selalu tersedia adalah daging babi. Terdapat 10 jenis satwaliar yang diburu dan diperdagangkan di Kota Samarinda, yaitu Rusa sambar (Rusa unicolor), Kijang (Muntiacus muntjak), Kancil (Trigulus napu), Musang pandan (Paradoxurus hermaphroditus), Landak (Hystrix brachyura), Babi (Sus barbatus), Bajing Kelapa (Callosciurus notatus), Biawak (Varanus salvator), Labi labi (Dolgania suplana), dan Ular Sawah (Malayopython reticulatus). Sedangkan untuk jenis beruk (Macaca nemestrina) dikonfirmasi hanya dikonsumsi sendiri dan tidak diperjualbelikan. Peredaran jenis satwaliar penghasil daging seperti rusa sambar di Samarinda berasal dari luar wilayah Samarinda, teridentifikasi berasal dari Kabupaten Kutai Kartanegara (Desa Santan Ulu dan Muara Kaman), Kabupaten Kutai Timur (Desa Muara Bengkal), dan bahkan ada yang berasal dari Kabupaten Mahakam Ulu (Desa Datah Bilang). Wilayah di luar Samarinda yang juga merupakan „pemasok‟ komoditas satwaliar adalah Desa Prangat (Kabupaten Kutai Kartanegara) untuk jenis kijang dan landak. Sedangkan babi hutan, kancil, labi labi, ular sawah, bajing kelapa, musang pandan, dan biawak air tawar merupakan jenis-jenis satwaliar yang masih sering didapatkan di wilayah-wilayah berhutan di Samarinda sendiri.

Ketersediaan

LOADING LIST...

Detail Information

Judul KAJIAN PEREDARAN SATWALIAR HASIL PERBURUAN DI KOTA SAMARINDA
Pengarang RAHMAT WAHYUDI - Personal Name
No. Panggil SKRIPSI RAH k 2022
Subyek Satwaliar, Peredaran dan Perburuan.
Bahasa Indonesia
Tempat Terbit Universitas Mulawarman
Tahun Terbit 2022
Penerbit Fakultas Kehutanan
Jurusan KEHUTANAN
Lampiran Berkas
LOADING LIST...

Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnya  
UPT. PERPUSTAKAAN UNMUL

DIGITAL LIBRARY


Jl. Kuaro Gunung Kelua