Industri rumah tangga khususnya industri amplang memiliki banyak pesaing, namun banyak pemilik industri amplang yang belum mengetahui tentang strategi pengembangan, dan belum mengetahui apakah industri amplang yang mereka jalankan akan bisa bersaing, dan layak untuk tetap dijalankan. Studi kelayakan bisnis dan strategi pengembangan pada usaha menjadi salah satu strategi yang mampu dilaksanakan oleh pemilik usaha dan dapat dijadikan pedoman untuk tetap bisa berkembang dimasa yang akan datang. Salah satu usaha di Desa Babulu Laut Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara adalah usaha Amplang Sinar Bone. Amplang yang diproduksi terbuat dari ikan bandeng yang di peroleh dari hasil empang masyarakat yang ada di Desa Babulu Laut. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kelayakan bisnis aspek finansial dan menyusun strategi pengembangan aspek non-finansial. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan (Juni-Juli 2022) dengan melakukan observasi langsung ke lapangan, yaitu UMKM amplang Sinar Bone di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara. Aspek Finansial dianalisis dengan menggunakan metode NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), BCR (Benefit Cost Ratio), PP (Payback Period) dan aspek non-finansial dianalisis secara kuantitatif menggunakan metode analisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha amplang Sinar Bone layak dilakukan dengan NPV sebesar Rp. 10.185.966 (>0); IRR sebesar 25% (>tingkat bunga bank berlaku); BCR sebesar 1,21 (>1); dan PP selama 3 bulan 6 hari. Hasil analisis aspek non-finansial penyusunan strategi pengembangan yang dapat dilakukan usaha amplang Sinar Bone yaitu strategi agresif mendukung situasi cukup besar untuk memperroleh keuntungan, usaha tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.