Kelelahan kerja menjadi permasalah yang dapat menjadi faktor resiko terjadinya kecelakaan pada saat bekerja. Kelelahan kerja penting untuk diperhatikan, kelelahan secara nyata dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja dan menurunkan produktivitas tenaga kerja. di dunia setiap tahun terdapat sebanyak 2 juta pekerja meninggal dunia akibat dari kecelakaan kerja yang disebabkan oleh faktor kelelahan, terlihat dari 58.155 sampel, 32,8% diantaranya sekitar 18.828 sampel menderita kelelahan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui shift kerja, hubungan stress kerja, dan beban kerja mental dengan tingkat kelelahan kerja pada Perawat Rawat Inap RSUD A.M Parikesit Tenggarong. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian teknik total sampling dengan jumlah sampel 66 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) untuk mengukur kelelahan kerja, kuesioner Occupational Stress Inventory Revised Edition (OSI-R TM) untuk mengukur stres kerja dan kuesioner NASA-TLX (National Aeronautics and Space Administration Task Load Index) untuk mengukur beban kerja mental.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa hubungan kelelahan kerja berdasarkan shift kerja (p value= 0,026), stres kerja (p value =0,032), dan beban kerja mental (p value = 0,047).

Adapun saran yang diberikan untuk stres kerja pada perawat yaitu dengan strategi koping, untuk beban kerja pada perawat hal yang dapat dilakukan melalui pendekatan pribadi dan pendekatan organisasi. Perawat shift malam dianjurkan untuk menjaga jadwal tidur dan menggunakan waktu istirahatnya dengan sebaik mungkin.