JAHIRA S. Fakultas Pertanian. Universitas Mulawarman. Kemampuan PGPR Akar Bambu, Akar Alang-alang dan Akar Pisang Dalam Menginduksi Ketahanan Tanaman Pisang (Musa paradisiaca L.) Terhadap Penyakit Kerdil Pisang (Banana Bunchy Top Virus). (Dibimbing oleh Surya Sila dan Sopialena).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan tanaman pisang dan ketahanan tanaman pisang yang telah diinfestasikan PGPR akar bambu, akar alang-alang dan akar pisang terhadap penyakit kerdil (Banana Bunchy Top Virus). Penelitian dilaksanakan selama 8 (delapan) bulan mulai bulan Februari 2022 dan berakhir bulan Agustus 2022. Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Identidikasi bakteri PGPR dilakukan di Laboratorium Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya dan uji DAS Elisa di Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta, Jakarta.
Penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan yang digunakan yaitu (PGPR Akar Bambu+Inokulasi BBTV), (PGPR Akar Alang-alang+Inokulasi BBTV), (PGPR Akar Pisang+Inokulasi BBTV), (PGPR Akar Bambu+PGPR Akar Alang-alang+Inokulasi BBTV), (PGPR Akar Bambu+PGPR Akar Pisang+Inokulasi BBTV), (PGPR Akar Alang-alang+PGPR Akar Pisang+Inokulasi BBTV) dan (PGPR Akar Bambu + PGPR Akar Alangalang+ PGPR Akar Pisang+Inokulasi BBTV). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak lima kali. Data dianalisis dengan menggunakan anova uji F pada taraf 5 %, kemudian perlakuan yang memiliki data F hitung lebih besar dari F tabel, dianalisis lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT).
Hasil identifikasi yang dilakukan terhadap bakteri PGPR pada akar bambu, akar alang-alang dan akar pisang menunjukkan bahwa bakteri yang relatif sama pada ketiga PGPR yaitu (Basillus sp, Sporoformes sp., Streptococcus sp., Klebsiella sp., Pseudomonas sp.). Berdasarkan perlakuan PGPR alang-alang, PGPR Akar Bambu+PGPR Akar Alang-alang, PGPR Akar Bambu+PGPR Akar Pisang, dan PGPR Akar Alang-alang+PGPR Akar Pisang, baik PGPR tunggal dan campuran berpengaruh memperlama masa inkubasi yaitu 35 HSI sedangkan masa inkubasi tanpa PGPR akan terlihat gejala pada 28 HSI. Pada perlakuan PGPR akar pisang tidak menunjukkan gejala BBTV hingga 49 HSI. Pengaruh PGPR terhadap tinggi tanaman berpengaruh nyata pada perlakuan PGPR akar bambu sebesar 70,3 cm sedangkan pada perlakuan kontrol sebesar 50,6 cm tidak menunjukkan beda nyata.