Penyakit infeksi saluran pernafasan (ISPA) tetap menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting di Indonesia termasuk Kalimantan timur karena dapat mengakibatkan kematian pada anak. Untuk membatasi angka kematian pada anak penyakit ini maka dibutuhkan metode yang sesuai dan efektif untuk pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Adanya pemberian imunisasi lengkap, pengecekan status gizi, pemberian ASI eksklusif 0-6 bulan dan komponen rumah sehat bisa mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi saluran pernafasan ISPA Tujuan penelitian ini untuk mengetahui upaya Ibu dalam pencegahan primer Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada balita 1-5 tahun wilayah kelurahan Sidodamai Kecamatan Samarinda Ilir. Jenis penelitian ini adalah cross sectional. Pengambilan data yang dilakukan adalah dengan wawancara dan observasi menggunakan kuesioner dengan jumlah 138. Untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dengan menggunakan uji Chi square dengan α 0,05 dan CI 95%.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ada hubungan antara kelengkapan imunisasi dengan penyakit ISPA (Pneumonia) pada balita p = 0,032, tidak ada hubungan antara status gizi dengan penyakit ISPA (Pneumonia) pada balita p = 0,019, Ada hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan penyakit ISPA (Pneumonia) pada balita p= 0,034, Ada hubungan antara komponen rumah sehat dengan penyakit ISPA (Pneumonia) pada balita dengan p = 0,037.Puskesmas dapat Lebih aktif lagi memberikan penyuluhan dan kunjungan ke rumah (pendampingan ) tentang imunisasi, status gizi, pemberian ASI eksklusif dan mengubah rumah menjadi sehat seperti membersihkan dalam rumah, sehingga masyarakat aktif dalam melakukan pencegahan terjadinya ISPA dengan aktif dalam posyandu dan menambah pengetahuan mengenai rumah sehat.