ABSTRAK
Wijaya Tennessey Iskandar. Keteguhan Lengkung Statis Laminated Veneer Lumber Meranti (Shorea spp.) dan Sengon (Paraserianthes falcataria ) dengan perekat Polivinil Asetat. (dibawah bimbingan Isna Yuniar Wardhani dan Arifudin Katiwa Torambung).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat mekanika keteguhan lentur statis (MoE dan MoR) LVL berdasarkan jenis kayu dan jumlah lapisannya. Pengujian kadar air dan kerapatan LVL menggunakan standar DIN 5218376&77. Sedangkan pengujian sifat keteguhan lentur statis dilakukan dengan menggunakan standar SNI 01 5008.2.1999. Hasil pengujian diolah menggunakan rancangan percobaan faktorial 2×3 acak lengkap 10 kali ulangan dengan mengunakan program SPSS 12.
Hasil penelitian untuk LVL a (meranti) adalah kadar air 10,81-11,06%; kerapatan 0,49-0,52 g/cm³; MoE 125.230 kg/cm² dan MoR 371 kg/cm², untuk LVL a 2 1 (sengon) adalah kadar air 9,02-9,83%; kerapatan 0,35-0,36 g/cm³; MoE 61.321 kg/cm² dan MoR 316 kg/cm². Berdasarkan jumlah lapisan untuk perlakuan b 1 (5 lapis),b 2 (7 lapis), dan b (9 lapis) nilai MoE secara berurutan adalah 85.480 kg/cm², 93.720 kg/cm² dan 100.627 kg/cm², untuk MoRnya adalah 382 kg/cm², 364 kg/cm², dan 285 kg/cm².
LVL a13 (meranti) mempunyai nilai MoE dan MoR lebih besar daripada LVL a (sengon) dan mengalami peningkatan kualitas untuk nilai MoE terhadap kayu solidnya, sehingga nantinya produk LVL meranti dengan jumlah lapisan 9(lapis) dapat dijadikan sebagai sebagai substitusi pengganti kayu solid untuk penggunaan konstruksi bangunan ringan yang membutuhkan tingkat modulus elastisitas yang melebihi dari kayu solidnya dengan ukuran yang lebih besar.
Berdasarkan sifat keteguhan lentur statisnya (MoE dan MoR), LVL meranti (Shorea, spp) dengan jumlah lapisan 5, 7 dan 9 lapis termasuk dalam kelas kuat III-IV, dan untuk LVL sengon (Paraserianthes falcatari) termasuk dalam kelas kuat V.