Hipertensi adalah suatu keadaan saat terdapat peningkatan tekanan darah yang menetap, yaitu sistol ≥140 mmHg dan/atau diastol ≥90 mmHg pada pemeriksaan berulang. Penting bagi penderita hipertensi untuk dapat mengontrol tekanan darahnya agar mengurangi angka morbiditas dan mortalitas yaitu dengan mengonsumsi obat standar hipertensi. Oleh karena itu, kepatuhan minum obat menjadi hal yang penting dalam mencapai target ini. Namun, ada berbagai faktor yang dapat memengaruhi kepatuhan minum obat, salah satunya konsumsi herbal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi herbal dengan kepatuhan minum obat standar pasien hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Lempake Samarinda. Desain penelitian ini menggunakan desain observasional analitik melalui pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan teknik convenience sampling dan menggunakan data primer melalui pengisian formulir identitas dan kuesioner MMAS-8 oleh responden sebanyak 94 orang. Analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Lempake Samarinda cenderung memiliki tingkat kepatuhan rendah yaitu 54,3%. Selain itu, responden yang mengonsumsi herbal berjumlah 40 orang (42,6%) dengan mayoritas tingkat kepatuhan minum obat standar yang rendah (82,9%). Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,008, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan konsumsi herbal dengan kepatuhan minum obat pasien hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Lempake Samarinda.