VOLUME NIRA PADA PAGI DAN SORE HARI SERTA PROSPEK PENGHEMATAN BAHAN BAKAR PEREBUSAN NIRA MENJADI GULA MERAH
ABSTRAK
Syarifuddin, Volume Nira pada Pagi dan Sore Hari serta Prospek Penghematan
Bahan Bakar Perebusan Nira Menjadi Gula Merah (Dibimbing oleh Maman
Sutisna dan Mansur Fatawi).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil nira per pohon enau, baik
pada pagi hari maupun penyadapan pada sore hari, serta pengaruh tinggi pohon
enau terhadap volume nira yang dihasilkan. Selain itu penelitian ini juga
dilakukan untuk mengetahui peluang pemanfaatan bahan bakar alternatif dalam
proses pemasakan nira menjadi gula merah.
Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda
Utara. Penelitian dibagi dalam dua kegiatan. Pertama, mengukur volume nira baik
pada penyadapan pagi hari maupun pada sore hari, serta mengukur tinggi pohon
enau yang dijadikan sampel penelitian. Pohon-pohon yang dipilih sebagai sampel
adalah pohon-pohon yang sedang menghasilkan nira dengan lama waktu
pengamatan adalah 5 hari penyadapan untuk setiap pohon. Kedua, mengukur datadata
hasil pengolahan (pemasakan) nira menjadi gula merah. Data-data tersebut
diantaranya lama waktu pemasakan, biaya bahan bakar, bobot gula merah yang
terbentuk dan nilai gula merah dalam rupiah. Kedua kegiatan ini dilakukan
langsung mengikuti kegiatan penyadap di lapangan.
Pada penelitian ini didapatkan 4 responden dengan jumlah pohon sadapan
yang dijadikan obyek penelitian sebanyak 15 pohon. Responden I (Hirman)
menyadap sebanyak 7 pohon dengan tinggi rata-rata sebesar 15,86 meter. Volume
sadapan sebesar 105,31 liter/hari atau rata-rata sebesar 15,04 liter/hari/pohon
(3,73 liter pada penyadapan pagi hari dan 11,31 liter pada sore hari). Responden II
(Imis) menyadap sebanyak 3 pohon dengan tinggi rata-rata sebesar 14,67 meter.
Volume sadapan sebesar 38,852 liter/hari atau rata-rata sebesar 12,95
liter/hari/pohon (3,80 liter pada penyadapan pagi hari dan 9,15 liter pada sore
hari). Responden III (Syahrani) menyadap 2 pohon dengan tinggi rata-rata sebesar
17 meter. Volume sadapan sebesar 30,5 liter/hari atau rata-rata sebesar 15,25
liter/hari/pohon (3,57 liter pada penyadapan pagi hari dan 11,68 liter pada sore
hari). Responden IV (Daeng) menyadap 3 pohon dengan tinggi rata-rata sebesar
13,67 meter. Volume sadapan sebesar 34,3 liter/hari atau rata-rata sebesar 11,43
liter/hari/pohon (2,50 liter pada penyadapan pagi hari dan 8,93 liter pada sore
haru). Rata-rata volume nira hasil sadapan sebesar 13,93 liter/hari/pohon (3,48
liter pada penyadapan pagi hari dan 10,45 liter pada sore hari).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa volume nira pada
penyadapan sore hari lebih banyak dibandingkan volume nira pada penyadapan
pagi hari. Volume nira pada penyadapan pagi hari rata-rata berkisar 3,48
liter/pohon/hari, dengan volume per jam sebesar 0,48 liter/pohon/jam, sedangkan
volume nira pada penyadapan sore hari rata-rata sebesar 10,45 liter/pohon/hari
dengan volume nira per jam sebesar 0,64 liter/pohon/jam. Rasio perbandingan
rata-ratanya adalah 1:3.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | VOLUME NIRA PADA PAGI DAN SORE HARI SERTA PROSPEK PENGHEMATAN BAHAN BAKAR PEREBUSAN NIRA MENJADI GULA MERAH |
---|---|
Pengarang | SYARIFUDDIN - Personal Name |
No. Panggil | |
Subyek | |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2009 |
Penerbit | Fakultas Kehutanan |
Jurusan | |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY