Kerajaan Kutai merupakan suatu kerajaan yang berdiri pada abad ke-5 masehi dan menjadi kerajaan tertua yang ada di Indonesia. Beberapa peninggalannya terdapat di Museum Nasional Jakarta dan Museum Mulawarman. Namun minat untuk mempelajarinya sangat kurang. Oleh karena itu, membutuhkan inovasi media yang variatif dan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan menyenangkan. Salah satu media pembelajaran yang diharapkan dapat menjadi alternatif ataupun pendamping dalam pembelajaran adalah augmented reality. Penelitian ini bertujuan menghasilkan suatu aplikasi augmented reality yang berguna mempermudah dalam penyampaian informasi tentang benda-benda bersejarah Kerajaan Kutai untuk meningkatkan minat mempelajari sejarah. Dalam penelitian ini metodologi yang digunakan adalah MDLC (Multimedia Devolopment Life Cycle). Data yang digunakan adalah hasil observasi langsung di Museum Mulawarman. Aplikasi dapat di install serta dijalankan pada perangkat Android dengan versi sistem operasi minimal Android 8.0 (Oreo) hingga versi terbaru. Semua fungsi input dan output berfungsi dengan baik. Pada pengujian intensitas cahaya, kemiringan sudut dan jarak marker hasil terbaik yang diperoleh adalah pada intensitas cahaya 50 lx – 500 lx, kemiringan sudut 90º dan jarak 10 cm, 30 cm, dan 60 cm. Oklusi marker maksimal adalah 70%, lebih daripada itu marker sudah tidak terdeteksi dan pada pengujian daya tahan marker kamera berhasil mendeteksi semua marker dalam kondisi tercoret, robek, teremas, dan basah. Aplikasi telah diterbitkan secara publik di itch.io, dapat digunakan sebagai pendamping pembelajaran dan membantu yang terkendala dengan jarak tempat tinggal ke museum ataupun terkendala waktu.